Hi Eagles!
As the 2021-2022 academic year ends, we will be exploring 2 subjects that are familiar to all the year levels in the school. Those subjects are Civics and PHE. Both subjects are compulsory to be taken in any grade level in the High School. The Civics subject allows students to be more familiar and knowledgeable with the Indonesian ideology, history, norms, laws, government system and many more. It teaches students the basics of how to be a good citizen of Indonesia. Meanwhile, the PHE subject might be some students’ favorite subject, particularly those who love sports. Other than doing sports physically, the PHE subject also teaches all students health knowledge; examples include how to maintain a healthy lifestyle, the muscle systems during sport activities, and the history of sports.
This year’s head of Civics faculty is Mr. Rizal Rakhmat Dwianto, who is also the 2021-2022 OSIS Coordinator. He states that “In Civics, students learn a lot of different sub-topics such as Pancasila, government systems, Indonesian culture and heritage, tolerance between different people, proper norms or basic laws to follow and many more sub-topics.” Civics is a very important subject, which is why it is a compulsory subject here in Sekolah Ciputra. Civics teaches students to eventually become good citizens who follows laws and are able to show their love and pride towards the country of Indonesia. Not only about government laws or nationalism, Civics teaches students how to be a good person in general who has high moral standards such as in how to become a good person who respects one another, shows tolerance towards one another and many more good moral values which portrays the reflection of the five principles of the Pancasila.
Mr. Rizal Rakhmat Dwianto teaches his grade 10 Civics class on what it means to have Pancasila Student Profile attributes, or Profil Pelajar Pancasila in Indonesian.
The six Profil Pelajar Pancasila attributes.
One sub-topic important in Civics is the Pancasila topic. The Pancasila is the ideology for the country, Indonesia. The name of Pancasila comes from the book of Sutasoma. The word “Panca” means five while “Sila” means principles. When combining the 2 words it becomes “Pancasila” or basically five principles. The sound of the five principles of Pancasila Bahasa Indonesia sounds like, “(1) Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. (3) Persatuan Indonesia. (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Each of the principles from the Pancasila has its own symbols. The five symbols of the Pancasila are a star, a chain, a banyan tree, a bull’s head and last but not least a paddy and cotton. The Garuda Pancasila was founded on the 1st of June 1945. It was marked on that date as on that date, Indonesia’s 1st President, President Soekarno had a speech on reading the Pancasila out loud. An illustration of the Garuda Pancasila can be seen in the picture below.
This is a picture of the Garuda Pancasila with each of the 5 principles exhibited on the right side.
Moving on, we will be discussing the PHE subject, which stands for Physical and Health Education. For students in grades 7, 8, 9, and 10, they have two intervals of the PHE lessons every two weeks, one single-lesson PHE class and one double-lesson PHE class. During the single-lesson class, students are usually taught and provided with worksheets on different topics regarding health, nutrition, and at times, how to do different kinds of sports. On the other hand, during the double-lesson class, students are usually asked to practice physical sports depending on the topic they are currently on.
According to Mr. Dedy Sulistyo, the head of the Physical and Health Education faculty, "PHE involves more than just jogging or kicking a ball. These benefits include improving students' physical health, teaching children important life skills, encouraging a healthy and active lifestyle, fostering sportsmanship, expanding students' experience in the sports, training their social skills, helping students' with their self-esteem and sports character development, and achieving better academic results. In PHE, students in seventh, eighth, ninth, tenth, and eleventh grades are now learning handball, healthy food and nutrition, workouts to strengthen the body's system, floorball (hockey), sport risk and injury management, netball game, badminton, and archery, respectively.
During the double-lesson, before starting to practice the exercises, students are required to participate in a compulsory short stretching session to warm up their muscles. They are usually then continued by short warm up exercises, such as short jogs back and forth in the MPH (multi-purpose hall) or simply passing the basketball to each other. After that, the PHE teachers will then start teaching and demonstrating to the students techniques on how to play sports and allowing them to start practicing the sports.
Activities done during double-lesson PHE lessons and the cross country event (31/05/2022). (Top-left: swimming activities, top-right: cross country event, bottom-left and bottom-right: handball activities)
Recently, the PHE department held the annual (excluding the pandemic) cross-school cross country event, which required participants to run 3 km along the roads of Citraland. This year’s cross country was the first since the start of the pandemic back in 2020. Participating in the event were students, teachers, and parents from both Sekolah Ciputra and Surabaya International School. Being a house-based event, the house winner of this year’s cross country was the red house, with a total of 100 points. This event marks the beginning of the rise of sports events again at Sekolah Ciputra.
Being the two compulsory classes to take throughout students’ years in the MYP (Middle Years Programme) and DP (Diploma Programme), these subjects teach students patriotism, values, and knowledge for their own benefit. Now, which are your favorite topics in PHE and Civics? Please comment down below!
Versi Bahasa Indonesia:
Hi Eagles!
Menjelang akhir tahun akademis 2021-2022, kami akan menampilkan 2 mata pelajaran yang sudah dikenal bagi kita semua sebagai murid Sekolah Ciputra. Mata pelajaran tersebut adalah mata pelajaran PPKN dan Olahraga. Kedua mata pelajaran tersebut diharuskan untuk dipelajari setiap murid di SMP dan SMA Sekolah Ciputra. Mata pelajaran PPKn mempermudahkan siswa-siswi untuk memahami ideologi Pancasila, sejarah negara Indonesia, norma-norma yang berlaku, peraturan atau undang-undang, sistem pemerintahan dan banyak lagi. Mata pelajaran PPKn mengajarkan siswa-siswi Sekolah Ciputra untuk menjadi warganegara yang baik. Untuk mata pelajaran Olahraga, mata pelajaran ini mungkin adalah mata pelajaran favorit bagi beberapa siswa-siswi terutama untuk murid-murid yang suka dengan olahraga. Dalam mata pelajaran Olahraga, hal yang dilakukan bukan hanya olahraga secara fisik tetapi mata pelajaran Olahraga juga mengajarkan murid-murid tentang kehidupan sehat, sistem otot saat berolahraga dan banyak topik yang lain.
Kepala fakultas mata pelajaran PPKN tahun ini adalah Bapak Rizal Rakhmat Dwianto. Beliau juga adalah koordinator OSIS tahun ajaran 2021-2022. Dia mengatakan bahwa “Dalam PPKn, siswa belajar banyak subtopik yang berbeda seperti Pancasila, sistem pemerintahan, budaya dan warisan Indonesia, toleransi antara orang yang berbeda, norma-norma yang tepat atau hukum dasar yang wajib diikuti dan lain-lain.” Mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang sangat penting sehingga menjadi mata pelajaran wajib di Sekolah Ciputra. PPKN mengajarkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik yang taat hukum, dan mampu menunjukkan rasa cinta dan bangganya terhadap Indonesia. Tidak hanya tentang hukum pemerintah atau nasionalisme, PPKn mengajarkan siswa bagaimana menjadi orang baik, pada umumnya yang memiliki standar moral yang tinggi seperti bagaimana menjadi orang yang saling menghormati, menunjukkan toleransi satu sama lain dan banyak lagi nilai-nilai moral yang benar, yang juga menggambarkan sebuah refleksi dari lima sila tertentu.
Bapak Rizal Rakhmat Dwianto sedang mengajar muridnya yang di kelas PPKn kelas 10 tentang Profil Pelajar Pancasila.
Enam Profil Pelajar Pancasila.
Salah satu sub topik yang penting dalam PPKn adalah topik Pancasila. Pancasila adalah ideologi dan pilar Indonesia. Nama Pancasila berasal dari kitab Sansekerta. Kata “Panca” berarti lima dan “Sila” berarti prinsip. Ketika menggabungkan 2 kata tersebut, istilah tertentu menjadi "\Pancasila" atau pada dasarnya, lima prinsip. Bunyi lima sila Pancasila dalam Bahasa Indonesia terdengar seperti, “(1) Ketuhanan Yang Maha Esa. (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. (3) Persatuan Indonesia. (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan. (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” Setiap sila dari Pancasila memiliki lambang-lambangnya masing-masing. Lima lambang yang ditampilkan dalam Pancasila adalah bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, dan yang terakhir adalah padi dan kapas. Garuda Pancasila didirikan pada tanggal 1 Juni 1945. Pada tanggal tersebut, Presiden pertama Indonesia, Presiden Soekarno berpidato tentang pembacaan Pancasila untuk pertama kalinya di depan umum. Ilustrasi Garuda Pancasila dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Ini adalah gambar Garuda Pancasila dengan 5 prinsip/sila terletak di sisi kanan.
Selanjutnya, kita akan membahas mata pelajaran PHE yang merupakan singkatan dari Pendidikan Fisik dan Kesehatan. Untuk siswa di kelas 7, 8, 9, dan 10, mereka memiliki dua interval pelajaran PHE setiap dua minggu, satu kelas PHE pelajaran tunggal dan satu kelas PHE pelajaran ganda. Selama pelajaran satu periode, siswa biasanya diajarkan dan diberikan lembar kerja tentang topik yang berbeda mengenai kesehatan, gizi, dan kadang-kadang bagaimana cara main berbagai jenis olahraga. Di sisi lain, selama pelajaran dua periode, siswa biasanya diminta untuk berlatih olahraga dengan secara fisik mengenai topik yang mereka sedang belajar.
Menurut Kepala Fakultas Pendidikan Fisik dan Kesehatan, Bapak Dedy Sulistyo, “PHE adalah sesuatu yang lebih dari sekedar berlari atau menendang bola. Hal ini sangat bermanfaat bagi siswa di sekolah, dan manfaat ini termasuk meningkatkan kesehatan fisik siswa, mengajarkan keterampilan hidup kunci kepada anak-anak, mendorong gaya hidup sehat dan aktif, mendorong sportivitas, memperluas pengalaman siswa dalam olahraga, melatih keterampilan sosial mereka, membantu siswa dengan pengembangan harga diri dan karakter olahraga mereka, dan untuk memiliki prestasi akademik yang lebih baik.” Di PHE, siswa kelas 7, 8, 9, 10, dan 11 sedang mempelajari bola tangan; makanan dan gizi yang sehat; latihan untuk membantu meningkatkan sistem tubuh kita; hoki, risiko olahraga dan manajemen cedera; permainan netball, bulu tangkis, dan panahan.
Selama pelajaran dua periode, sebelum melaksanakan latihan, siswa diwajibkan untuk mengikuti sesi peregangan untuk menghangatkan dan mengaktifkan otot dalam tubuh. Kemudian, dilanjutkan dengan latihan pemanasan singkat, seperti lari laun pendek di MPH atau sekadar mengoper bola basket satu sama lain. Setelah itu, guru PHE akan mulai mengajar dan mendemonstrasikan kepada siswa teknik-teknik cara bermain olahraga dan mempersilahkan mereka untuk berlatih dalam olahraga tersebut.
Aktivitas yang dilakukan pada PHE pelajaran ganda dan acara cross country (31/05/2022). (Kiri-atas: aktivitas renang, kanan-atas: acara cross country, kiri-bawah dan kanan-bawah: aktivitas permainan bola tangan)
Belakangan ini, departemen PHE mengadakan acara tahunan sekolah (tidak termasuk pandemi) cross country lintas sekolah, yang mengharuskan peserta untuk berlari sejauh 3 km di jalan Citraland. Acara tahun ini adalah yang pertama sejak dimulainya pandemi pada tahun 2020. Peserta yang ikut dalam acara tersebut adalah siswa, guru, dan orang tua dari Sekolah Ciputra dan Surabaya International School. Menjadi acara berdasarkan rumah warna, pemenang rumah dari cross country tahun ini adalah rumah merah dengan total 100 poin. Acara ini menandai awal kebangkitan kembali peristiwa olahraga di Sekolah Ciputra.
Dengan menjadi dua kelas wajib yang harus diambil dalam tahun pembelajaran siswa di MYP (Program Tahun Menengah) dan DP (Program Diploma), mata pelajaran tersebut mengajarkan patriotisme, nilai, dan pengetahuan kepada siswa untuk keuntungan mereka sendiri. Nah, topik mana yang jadi favorit kamu di PHE dan PPKN? Silakan komentar di bawah!
This article was written by the OSIS Public Relations Team (Anastasia Lilananda 8C, Michael Sean Gunawan 11DP & Zidane Julio Junior 11UDP) & supervised by the OSIS Team (Jefferson Tanto 11DP) & Mr. Rizal Rakhmat Dwianto
Comments